SAUNG PANYILEUKAN KELINCI

Selasa, 26 Juli 2011

Kelinci Sebaiknya Makan Apa ?

Secara ilmiah dan konseptual pakan kelinci dirumuskan oleh Frances Harcourt-Brown dalam bukunya Textbook of Rabbit Medicine (2007). Komposisi lain tidak jauh dari berikut ini :
  • Serat dicerna 18%
  • Serat tidak dicerna 12,5%
  • Lemak 1 – 4 %
  • Kalsium 0,6 – 1,0%
  • Fosfor 0,4 – 0,8%
  • Vitamin A 10.000 – 18.000 IU/kg
  • Vitamin D 800 -1.200 IU/kg
  • Vitamin E 40 – 70 mg/kg
  • Elemen lain : Magnesium 0,3%, Seng 0,5%, Potasium 0,6 – 0,7%
Komposisi makan per hari ini menurut Brown ditujukan sebagai makanan seimbang kelinci dewsa dan tidak untuk kelinci anak di bawah umur 3 bulan. Untuk kelinci pedaging yang biasa dipotong umur 3 – 4 bulan tentu tidak butuh komposisi seperti tersebut di atas. Brown juga menekankan pentingnya kalsium sebagai cara menjaga keseimbangan kelinci dengan memberi porsi penting antara 0,6 – 1 %.
Serat dicerna (contohnya rumput, wortel, bekatul, kacang merah, apel, pisang, jeruk, dan lain-lain) sangat penting untuk :
  • Merangsang mortilitas (ketahanan) usus yang menggerakkan bahan cerna dan cairan ke caecum (usus besar) untuk fermentasi
  • Menyediakan bahan pakan untuk mencegah kebosanan dan masalah perilaku seperti makan bulu
  • Melatih gigi dan optimalisasi fungsi gigi
  • Merangsang nafsu makan dan menelancaecotroph (kotoran lunak bergizi yang dimakan kelinci untuk meningkatkan serat yang dicerna)
Serat tidak dicerna (contohnya padi, gandum, sorgum, yang pada kulit bulirnya lebih banyak mengandung serat tak larut. Sayuran seperti bayam, kangkung, sawi, selada, kol, lidah buaya, atau tangkai daun dan jari-jari daun seperti daun papaya, daun tolo, kacang bogor, kacang merah, kedelai, pada bagian luar bulirnya) penting untuk :
  • Menyediakan substrat guna mengolah mikroflora pada caecum
  • Menyediakan pH secara optimal pada caecum dan produksi asam lemak volatile
  • Mencegah perkembangan bakteri patogen pada usus buntu
  • Meningkatkan kandungan serat caecotroph sehingga kondisinya stabil

RUMPUT
Rumput menyediakan serat yang sangat tepat untuk kelinci. Rumput untuk kelinci biasanya merujuk pada rumput (hijauan) gulma, contoh : legetan, sintrong, bandotan, teki-tekian, dan rumput kurus agak tinggi dengan pucuk seperti bulu ekor kucing (timothy), juga sebagian tanaman golongan perdu (sedang dan rendah), serta tanaman merambat. Dalam konteks peternakan yang ekonomis rumput adalah pilihan mudah sekaligus murah karena bisa didapat secara gratis.
Konsumsi rumput harus seimbang dan sesuai jumlah yang dibutuhkan. Perubahan pola makan juga tidak boleh mendadak, sebab pada kelinci akan timbul masalah. Rumput wajib diberikan kepada kelinci karena selain sumber utama serta juga baik dalam menjaga pertumbuhan gigi. Pada kelinci umur 2 – 4 minggu kelinci sangat suka mengunyah batang rumput timothy atau rumput sejenis timothy sebagai cara mengatasi dorongan pertumbuhan giginya. Pemberian rumput kering secara terus menerus diterapkan sebagai cara memenuhi makanan anak kelinci di bawah umur 2 bulan agar tidak menyedot ASI secara berlebihan. Di alam bebas anak kelinci mandiri dalam hal makan dengan banyaknya rumput, sedangkan malam harinya mereka akan mendapatkan gizi dari ASI.
Dalam penelitian lapangan yang sudah banyak dilakukan oleh peternak dan peneliti di Amerika Serikat, rumput alfalfa sangat baik untuk kelinci. Hal ini diperlihatkan dengan seringnya kelinci mencari alfalfa. Namun demikian kelinci tidak akan berlebihan memakan alfalfa mengingat kandungan kalsiumnya yang tinggi sehingga kelinci hanya makan dalam jumlah terbatas. Sayangnya jenis alfalfa di Indonesia sangat terbatas tetapi dengan melimpahnya beragam jenis rumput tegalan dan sawah kita tidak perlu risau. Bahkan kekayaan rumput di Indonesia lebih baik dari negeri manapun.

KARBOHIDRAT SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN
Sekalipun karbohidrat sangat penting bukan berarti boleh berlebihan dalam pemberiannya. Kelebihan atau kekurangan sama-sama berbahaya. Di dalam perut kelinci, karbohidrat akan dicerna oleh enzim pencernaan seperti amylase, lactase, maltase, dan sukrase sehingga akan dipecah dan dapat digunakan oleh tubuh (Nurheti Yuliati, 2007).
Jika kelinci kekurangan beberapa enzim tersebut atau kelebihan karbohidrat dan kemudian sulit memecahnya, pencernaannya akan mengalihkan pemecahannya dengan memakai bakteri. Artinya memberikan kesempatan untuk mengembangkan gas serta jumlah air yang sering kita lihat sebagai cairan putih (mucus) dan diare.
Pemberian pakan pellet (pellet khusus untuk kelinci) atau pakan padat tradisional seperti ampas tahu, dedak/bekatul padi (bukan dedak jagung) adalah penting diberikan untuk mengganti umbi-umbian di alam bebas. Kelinci memang butuh makan ini untuk memperoleh energi, kalsium, dan lain-lain. Jika pakan padat tidak terpenuhi biasanya kelinci akan makan banyak rumput sampai dua kali lipat dari biasanya, dan itu sementara waktu tidak beresiko karena rumput dan sayuran memang tidak menimbulkan banyak persoalan.
Tetapi jika kebanyakan pakan padat dan kurang rumput/sayuran bisa timbul masalah di pencernaan terutama pada kelinci di bawah umur 2 bulan. Pakan padat tidak boleh diberikan pada kelinci di bawah umur 2 bulan – kecuali jika itu berupa bekatul karena bekatul memiliki kandungan serat yang lumayan baik. Kelinci di bawah umur 2 bulan kebutuhan gizi pakannya tercukupi dari ASI dan sedikit rumput serta minum.
Bagi kelinci remaja umur 3 – 4 bulan pakan padat bisa diberikan sedikit demi sedikit, tidak boleh melebihi 50 gram pellet per ekor setiap hari. Sedangkan kelinci dewasa di atas 5 bulan sudah makan banyak pellet (biasanya 80 – 120 gram per hari).

SAYUR-SAYURAN
Di alam bebas kelinci juga butuh sayur namun porsinya tidak banyak. Pada pertanian sayur yang dirusak kelinci biasanya daun sayuran hanya dimakan sedikit dan kelinci lebih suka mengobrak-abrik tanah untuk menggali akar sayur sebagai cara mendapatkan kalsium dan kandungan gizi lain.
Sayuran kubis dan kangkung tidak dianjurkan karena selain berpotensi gas juga mengakibatkan kencing berbau menyengat. Kalaupun hendak diberikan hanyak sedikit dan itupun sebaiknya berbarengan dengan pemberian rumput atau pakan padat. Sayuran seperti peterseli, dandelion, caesim (sayuran untuk mie ayam), wortel, bayam, dan beberapa sayur lain bisa diberikan dalam jumlah terbatas (2 – 3 lembar atau satu batang wortel dalam setiap pemberian). Pemberian bisa dilakukan setiap 3 – 4 hari sekali.


BUAH-BUAHAN
Buah-buahan biasanya diberikan untuk cemilan kelinci. Buah yang baik untuk pencernaan kelinci adalah :

JENIS BUAHTAKARAN PER HARICATATAN
ApelMaksimal sebesar sendok makanHarus dibuang biji dan batangnya karena sulit diurai pencernaan
PisangMaksimal sebesar sendok makan
WortelMaksimal 1 batang ukuran sedangTerlalu banyak makan wortel pigmen kencing memerah. Kurang nyaman di perut.
AnggurMaksimal 1 buahHarus dibuang biji dan batangnya karena sulit dicerna
MelonMaksimal sebesar sendok makanHarus dibuang bijinya karena sulit dicerna
JerukHarus dibuang bijinya karena sulit dicerna
PepayaMaksimal sebesar sendok makanHarus dibuang bijinya karena sulit dicerna
NanasMaksimal sebesar sendok makan
StroberiMaksimal 1 buah

2 komentar: